Sabtu, 01 Oktober 2011

OH, NA, NA, WHAT’S MY NAME?


Lupakan bait-bait. Kali ini saya tidak ingin bercerita dengan kata yang abstrak.
Kali ini saya tidak ingin bercerita via empat mata, delapan mata apalagi dua mata atau via Hp.
Tapi dengan mata hati disini.
Karena Rupanya zaman sudah berubah.
Untuk mengetahui keadaan seseorang saja kita harus memerlukan bantuan internet untuk mengakses akun FB, blog, twitter,etc. Karena disanalah semua cerita bisa kamu ketahui bila kamu punya waktu luang untuk melakukannya.

Okehh, don’t walking around the bush…  Berikut Ceritanya:
Hari ini panas di luar, panas di dalam. Panas di otak sehabis pulang kampus juga belum adem ketika sampai di rumah melihat sepertinya hati tante sedang panas. Dengan berapi-api tante pun menceritakan kejadian yang memanaskan yang baru saja terjadi sambil sesekali berkata sangat marah dengan sumber pembuat panas itu . Mendengar cerita itu, saya berasap, hampir saja panas terbakar kalau saya tidak segera minum air.

Seorang tetangga saya, sebut saja semangka (lagi musim semangka sekarang ^_^), melakukan suatu  pelanggaran pidana dan mengaku namanya seperti nama depan saya. Bapak-bapak polisi pun kemudian mencari orang tersebut di tempat kejadian bukan perkara sebut saja TDM, di rumahnya. Sontak saja bapaknya semangka berkata bahwa tidak ada anaknya yang memiliki nama seperti saya itu. Hampir saja beliau menuntun polisi-polisi itu ke rumah saya. Untungnya bapak polisi itu pun menguraikan kasus kejahatan yang sebelumnya dilakukan semangka barulah bapaknya semangka pun sadar bahwa itu adalah anaknya yang ketahuan memakai nama samaran seperti nama saya.
Demikianlah ceritanya.

Selesai menceritakan ini, tante masih panas. Tapi saya sedang berpikir sambil menulis ini. Mengapa semangka menggunakan nama seperti nama saya?? helloooww… bukankah ada banyak nama di dunia ini? Alfabet masih berjumlah 26 yang jika disusun secara acak, bisa menghasilkan milyaran nama-nama baru, atau jika dia memiliki imajinasi yang kreatif, dia bisa saja menggunakan nama lain yang lebih indah dan unik? Saya juga berpikir retrospektif, apakah saya pernah berbuat suatu kesalahan padanya?? Tidak pernah karena dia jarang di rumah bapaknya. Selama ini dia di rumah ibunya sehingga saya jarang bertemu dan berkomunikasi dengannya. Sekali Saya pernah memberinya minum ketika dia kehausan (Hmmmm, air susu dibalas air got).

Dari kejadian ini, saya berpikir tidak benar jika orang berkata “apalah arti sebuah nama”.
Bila orang lain menyebut namamu pada sahabat-sahabatmu, mereka langsung mengenali semua ciri-cirimu, tujuan-tujuan, sifat-sifatmu, perasaan-perasaan terdalammu.
Hanya dengan menyebut nama, seseorang mungkin akan langsung gemetar ketakutan, luluh hatinya, segan, menghormati. Atau hanya mendengar nama saja bisa menimbulkan kebencian pada seseorang sampai mewujudkan dengan tindakan meludah, mencibir bibir atas dan bawah, ke kiri dan ke kanan, keatas dan kebawah.
Seribu kali seorang mengganti namanya, tetap saja yang ingin diketahui oleh orang adalah nama awal atau nama sebenarnya. Sangat terbukti pada kasus-kasus terorisme. Bila kamu pernah mendengar kata “black list”, meskipun mencakup orangnya secara keseluruhan, tapi yang dilakukan adalah hanya pada nama. Nama menggambarkan seluruh identitas. Itulah kuasa sebuah nama.
Tak heran bila salah satu lagu Rihanna memiliki lirik seperti ini:
Say my name, say my name, wear it out
It’s getting hot, crack a window, air it out
I can get you through a mighty long day
Soon as you go, the text that I write is gon’ say
Oh, na, na, what’s my name?
Oh, na, na, what’s my name?
Oh, na, na, what’s my name?
What’s my name? what’s my name?
Betapa pentingnya nama itu sehingga pada daftar riwayat hidup, nama selalu ada pada urutan nomor satu. Harus ada permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika terjadi kesalahan penulisan nama dan gelar pada semua surat berharga sampai surat undangan pernikahan. Sangat berharganya sebuah nama mengakibatkan adanya undang-undang yang melindungi nama baik dan kehormatan seseorang (UU ITE pasal 27 ayat 3, pasal 310 ayat 1 KUHP, pasal 311 KUHP), bahkan walaupun tubuh orang tersebut sudah di surga, namanya masih abadi didunia pada nisan, prasasati, patung bahkan dijadikan sebagai nama jalan, gang dan geng. Luar biasa bukan?

Menghargai namamu sendiri dan menghargai nama orang lain menunjukkan bahwa kamu adalah orang-orang yang cerdas. Menggunakan namamu dan nama orang lain untuk tujuan yang baik menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang bijaksana yang patut dihargai dan diberkati.
Renungkanlah dan simpulkanlah sesuka keinginan positifmu.

-God Bless ur name-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar