Saya ingin membaca tapi saya malah menulis ini. sesuatu yang tidak ingin saya bagikan tapi saya bagikan tepatnya saya ragu-ragu untuk membagikannya. Saya hanya ingin bertanya pernahkah kau disana, disaya?
Pernahkah kau disana: “malam itu saya tidak mematikan lampu kamar. Tidak seperti biasanya. Entah mengapa, saya tak tahu. Tengah malam itu ada yang mengetok pintu kamar, saya mendengar tapi ketokan itu tak ada lagi untuk yang kedua kali. Saya tak menghiraukan hal itu dan malam itu dengan malas saya hanya bilang “ malam Tuhan” lalu mencoba tidur. Beberapa saat kemudian entah sadar entah tidak, dengan spontan saya melihat ke arah pintu. Ada dia disana. Datang ke ranjang saya, berbaring bersama saya lalu memeluk dan mencekik saya. saya meronta, saya seperti kehabisan napas, saya berteriak, saya menendang, saya bergulat hebat, saya berkeringat, saya seperti hampir mati, saya mencoba berucap, Oh Tuhan, tolong saya… saya tidak percaya apa yang sudah terjadi, mata saya hanya bisa memandang tembok kuning atas dekat plafon itu, saya marah dan berkata apakah kau lebih hebat dari Tuhan saya? tapi saya hanya bisa melihat tembok itu, dan sepertinya sebentar lagi saya akan mati….. saya betul-betul kehabisan napas… saya berpikir ya Tuhan saya pasti mati… tapi tiba-tiba saya bisa bernapas kembali, merasa sedikit kelegaan tapi mata saya masih di tembok itu. Saya melihat ada sinar kebiru-biruan seperti aliran listrik mengelilingi setiap sisi dan sudut tembok kamar saya. saya bisa bernapas, saya bisa duduk, saya bisa melihat kiri, kanan, muka dan belakang. Saya masih bisa mengingat wajah dia yang mencekik saya, seseorang yang saya kenal dengan baik, yang mungkin kewalahan dengan dengan kekuatan doa saya dan sahabat-sahabat saya. Keesokan harinya saya bertanya pada orang itu apakah dia baik-baik saja? Dia bilang iya dan bertanya mengapa? Saya hanya bilang saya mimpi buruk. Dia tak memberi respon dan dengan berani saya ke rumahnya hanya untuk melihat dirinya dan menatap matanya tapi saya tak ingin bertanya mengapa dia melakukan itu pada saya? saya sudah tahu”
Pernahkah kamu disaya “ Malam tadi… saya ingin memastikan semuanya baik-baik saja sebelum saya memutuskan untuk tidur. Saya menuggu semuanya tertidur dan sembari itu Saya menghapus beberapa sms yang memenuhi inboks saya. Empat nama dengan empat peristiwa dan empat rahasia. Saya merenung tentang sakit kepala yang teramat hebat tadi sore. Saya pernah merasakan itu dan saya mulai takut untuk sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Saya berharap semuanya akan baik-baik saja sampai saya dibawa pada gambaran itu. Bukan suatu imajinasi visual yang saya ciptakan sendiri karena saya tidak suka melihat hal-hal aneh seperti itu. Saya disana dan menyaksikan sesosok makhluk abu-abu berambut ikal dengan lidah merahnya. Berteriak dan meronta-ronta kesakitan. Di lehernya saya melihat sebuah gergaji yang sedang menempel di lehernya tapi saya tidak melihat darah. Yang saya lihat hanya penampakkan kepala sampai lehernya. Saat itu saya hanya berkata “ mengerikan.. mengerikan” dan saya mencoba lari dari situ. Lalu saya tiba pada sebuah ruangan. Tepatnya sebuah kamar tidur. Didalamnya terdapat dua tempat tidur yang dibatasi oleh sebuah meja, entah meja apa, saya tidak melihat secara jelas. Di tempat tidur bagian kiri dari pintu saya melihat seorang gadis yang sedang berbaring melipat badan ke arah tembok, membelakangi tempat tidur yang satunya. Gadis itu berbaju putih dan bercelana hitam. Tapi ketika saya mencoba melihat dengan seksama, celananya bukan hitam tapi cokelat. Dia sepertinya sedang menangis, kedinginan atau apalah itu saya tidak tahu karena tiba-tiba saya kembali lagi pada sosok abu-abu itu yang menatap saya dan lagi-lagi saya berkata mengerikan-mengerikan dan mencoba lari dari situ. Dan akhirnya saya memang tidak lagi disitu dan saya tertidur. Keesokan harinya (hari ini) saya memikirkan hal itu. Saya ke belakang rumah dan langsung melihat ayam betina tetangga saya yang berwarna abu-abu dan saya terkejut setengah mati ketika saya mendapati bahwa saat ini saya sedang memakai baju putih dan celana cokelat.”
Saya tidak ingin menyimpulkan apapun sekarang. Saya hanya ingin mengakui bahwa akhir-akhir ini saya terlalu lemah untuk berdoa. Saya terlalu sibuk dengan urusan saya sampai capai dan akhirnya terlalu lelah bahkan lupa untuk mendoakan apapun.
Let’s PRAY
Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
1 korintus 14:15. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
1 Korintus 7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
Lukas 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Roma 1:10 Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.
Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Filipi 1:3. Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.
1:4 Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.
1 Tesalonika 5:17 Tetaplah berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar